Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puasa Patigeni, Tirakat Pawang (bopo) Jaranan

Puasa Patigeni, yang tercakup dalam tata cara dan niat puasanya yang harus diketahui oleh siapa saja yang akan menjalaninya termasuk Pawang (bopo) Jaranan saat akan menjalani tirakat tertentu.

Tanpa mengetahui dengan jelas, pasti akan gagal dalam menjalaninya karena tirakat ini termasuk laku batin yang lumayan berat.

Terlebih untuk mereka yang sangat awam sekali dalam menjalani lelaku batin patigeni pasti akan sangat terasa berat untuknya.

Puasa Patigeni yang tercakup dalam tata cara dan yang penting adalah niat puasa

Sekilas tentang puasa patigeni, merupakan sebuah lelaku untuk menuntaskan berbagai macam tirakat, dan juga sekaligus untuk meredam rasa amarah atau emosi untuk orang yang menjalaninya.

Tapi perlu Anda ketahui bahwa tidaklah mudah menjalaninya, harus tau betul apa itu patigeni, tata cara mengerjakanya dan juga manfaatnya untuk diri.

Semua yang berhubungan dengan patigeni, bisa dipastikan untuk tujuan olah batin karena kebanyakan orang yang menjalaninya pasti dengan tujuan dan maksud tertentu.

Walaupun kadang kala ada juga yang menjalaninya hanya untuk memperbaiki hati dan dirinya sendiri.

Untuk Anda yang akan menjalaninya, hal utama sekali yang harus dipersiapkan adalah mental dan pikiran yang harus mantap.

Selain itu, juga harus mengecek kesehatan tubuh karena kalau dalam keadaan yang tidak fit bisa saja patigeni yang Anda lakukan malah membawa penyakit, jadi ini harus dipastikan dengan benar dan tanpa kendala apapun.

Niat Puasa Patigeni

Niat adalah langkah pertama bila Anda ingin menjalaninya, sebelum membaca niatnya untuk menjalani lelaku Anda harus punya kemantapan untuk melakukan patigeninya sampai tuntas.

Ada beberapa macam niat yang biasanya di gunakan oleh orang yang akan menjalaninya, salah satunya adalah yang umum dan berikut niat puasa tersebut:

Niat ingsun patigeni, Asirep rapet maring geni lan sinar, Aku bali maring pepeteng Kadyo purwaning dumadi mring alam luwung, Sajroning guwo garbaning sang ibu Sedulur papat limo pancer Tumekaning sang jabang bayine kakang kawah adi ari-ari, kiblat papat limo pancer Nyawiji mring ngarsane Gusti Niatku patigeni.

Diatas adalah bacaan niat yang umumnya digunakan, bila Anda akan menjalani dari seorang guru pasti nanti akan mendapatkan niat yang khusus tanpa harus mengunakan yang telah tertulis diatas.

Dalam pembacaan niatnya, Anda pasti sedikit lebih paham bahwa menjalani puasa patigeni ini bertujuan untuk meredam panas dalam diri.

Panas itu biasanya di simbol kan dengan emosi, ambisi dan sebagainya yang memang akan membuat Anda kesulitan bila menurutkan rasa-rasa tersebut.

Cara Puasa Patigeni

Setelah Anda mengetahui niatnya tadi, bila ingin menjalaninya ada beberapa tahapan yang biasanya diketahui kebanyakan orang adalah tidak boleh kena sinar matahari.

Tapi mungkin, itu tidaklah mendetail dalam tata cara menjalaninya.

Sebelum Anda menjalani puasa patigeni ini, yang harus disiapkan adalah tempatnya.

Kalau di dalam kamar, usahakan tidak ada lagi celah untuk sinar yang masuk.

Biasanya, kebanyakan orang membuat tempat yang khususndari kotak yang di buat sendiri.

Setelah dibuatnya kotak, maka akan dilampisi lagi dengan kain pekat berwarna hitam.

Dengan begitu tidak akan ada lagi cahaya yang masuk.

Sebaiknya, menjalani puasa patigeni ini harus dibantu dengan seseorang yang siap menjaga Anda selama menjalaninya, karena tidak akan tau kapan selesainya.

Bila tidak diberitahukan oleh orang yang membimbing, kecuali kalau Anda memiliki khodam khusus yang mengingatkan.

Setelah tempatnya siap, sekarang Anda bisa membaca niatnya dan masuk ke ruangan yang gelap tadi.

Untuk lama waktunya tergantung berapa lama Anda akan menjalani patigeninya.

Pantangan Puasa Patigeni

Dalam menjalaninya, saat berada di dalam ruangan atau dalam kotak tanpa cahaya, Anda tidak boleh makan dan minum.

Biasanya, hanya duduk dan membaca rapalan atau wiritan tertentu, secara terus-menerus.

Bila menjalani patigeni 3 hari, berarti tidak boleh makan dan minum selama 3 harian juga.

Tidak boleh kena cahaya, dan ada juga yang tidak boleh buang air bahkan tidur, harus tetap terjaga dalam menjalaninya.

Tapi ada juga sebagaian yang menjalani di perbolehkan untuk tidur yang penting tidak boleh makan, minum dan juga buang air.

Selama pantangan diatas bisa Anda hindari, pasti puasa patigeni yang di jalani akan mentas dan berhasil.

Tapi semuanya tetap akan kembali kepada apa yang sedang di pelajari karena tidak mungkin menjalani patigeni tanpa tujuan.

Tujuan Puasa Patigeni

Setiap orang yang menjalani tirakat patigeni, pasti memiliki tujuan tersendiri yang berkaitan erat dengan lelaku seperti belajar sebuah ilmu.

Karena tujuan dari patigeni ini seperti pada namanya tadi, meredam rasa panas atau dalam bahasa Indonesia Patigeni Mematikan Api.

Biasanya, ada sebuah ilmu Jawa yang pembawaanya panas, sehingga akan dengan mudah membuat emosi si pemiliknya. Dengan puasa patigeni ini maka bisa di redam hawa panas tersebut.

Ini tujuan dari kebanyakan orang yang menjalani patigeni, sekarang coba Anda perhatikan.

Kebanyakan ilmu asli Kejawen, bila terdapat lelaku puasa mutih pasti akan di tutup dengan patigeni walaupun hanya sehari semalam saja.

Sama dengan tirakat lainya seperti ngerowot, ngidang dan lainya yang kebanyakan akan ditutup juga.

Jadi tujuan utamanya puasa patigeni untuk menuntaskan dari apa yang telah Anda jalani sekaligus menjadi peredam.

Sampai disini, mungkin juga sudah paham tentangan patigeni, yang walaupun saya sendiri juga masih dalam tahap belajar menjalani patigeni dan semogga bermanfaat untuk kita semua.