Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Kuda Lumping (jaranan) Itu Musyrik?

Apakah kuda lumping (jaranan) itu musyrik. Pada dasarnya kuda lumping tidak ada sama sekali dalam Agama Islam, namun tetap bisa menjerumuskan dalam sirik, karena tidak paham dengan sejarah terciptanya awal kuda lumping atau jaranan digunakan untuk menyebarkan Agama Islam.

Apakah Kuda Lumping Musyrik
Apakah Kuda Lumping (jaranan) Itu Musyrik?

Perbedaan zaman awal terciptanya kuda lumping, tentu sangat berbeda jauh dengan zaman sekarang untuk pemahaman kuda lumping, dimana yang banyak hanya berdasarkan senang dan mungkin akan menyimpang tanpa disadari sehingga terngelinjirlah dalam hal sirik kepada sesuatu.

Tentang apakah kuda lumping itu musyik, bisa kita ambil dari pemahaman jalur yang menyimpangkan kita dalam hal sirik, berikut penjelasannya.

Sebagai besar atau para ulama menyatakan bahwa dari sekian macam syirik yang paling berbahaya adalah syirik khofi. Apakah kuda lumping itu musyrik tentunya jenis syirik ini yang paling lembut sekali, ulama mengatakan bahwa tempatnya bersemayam dalam dada kita, itupun tanpa disadari keberadaannya.

Hubungannya dengan apakah kuda lumping itu musyrik dengan pangkalnya adalah nafsu. Seperti yang kita ketahui bahwa nafsu kedirian atau egoisme yang memang memiliki sifat selalu menomorsatukan keinginan dan kepentingannya sendiri melebihi kehendak Allah swt maha berkuasa seluruh alam.

Bahkan celakanya lagi, nafsu ini diperlengkapi dengan sifat-sifat (pakaian-pakaian) yang memperkuat daya egoistisnya. Beberapa sifat ini terdiri dari kesenangan pada kelezatan kehidupan, kebengisan, kebuasan, iri dengki, hasut, kesombongan. Contohnya terlalu bangga diakui bisa kesurupan dalam kuda lumping, lalu merasuk ke dalam diri mempercayai keutamaan dalam kesurupannya. Lantas apakah kuda lumping itu musyrik?.

Jadi sedikit sirik yang halus sekali dan serinh di sebut dengan Ulama adalah syirik khafi di mana kita telah menomorsatukan bisikan, kemauan egoisme kita bukan keinginan dari Allah azza wa jalla.

Setiap kita yang kurang memahami sejarah jaranan dan kebetulan bisa kesurupan kuda lumping, hal seperti diatas sangat sering kali terjadi dan itupun termasuk kesombongan yang sangat halus sering kita praktikkan tanpa sadar dalam kehidupan sehari-hari dengan hiasan ilmu yang telah kita kuasai. Allah berfirman:

إِنَّ ٱللهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
(QS. an-Nisa’: 48)

Diambil dari keterangan Syekh Ibnu Dihaq (611 H), seorang teolog ternama di abad ketujuh hijriah. Ibnu Dihaq mendefinisikan syirik sebagai:

إضافة الفعل لغير الله سبحانه وتعالى

Artinya: “Menyandarkan perbuatan [secara mandiri] pada selain Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi”.
(as-Sanusi, Syarh ‘Aqîdati Ahli at-Tauhîd al-Kubrâ, 91)

Terdapat 3 hal dari keterangan diatas, pertama menyandarkan perbuatan pada bintang dan bahwasanya bintang itu berpengaruh pada alam yang di bawahnya; tumbuhan, hewan atau segala materi yang ada. Lalu pada masa ini, keyakinan semacam ini ada dalam ilmu zodiak dan astrologi juga termasuk.

Juga bisa kita ambil dengan cara agar bisa kesurupan dalam kuda lumping dan berbuat, mempercayai sebuah hal selain Allah swt tentu telah menyimpang dan mengarah ke sirik. Dari sedikit penjelasan diatas sudah pasti tidak perlu dijawab lagi apakah kuda lumping itu musyrik.

Akan tetapi bila belum jelas juga, berikut disambung kedua, menyandarkan perbuatan pada benda-benda dan bahwasanya perbuatan itu efeknya adalah sebuah kewajiban yang pasti terjadi dan tak ada kaitannya dengan kehendak Allah.swt. Contohnya meyakini bahwa api bisa membakar secara sendiri dengan sunnatullah (hukum alam). Bisa sendiri itu maksudnya tanpa terkait kehendak Allah swt, termasuk atraksi dalam kuda lumping yang mengandalkan keyakinan penuh pada sesuatu.

Beberapa kutipan diatas hanya sebatas untuk saling mengingatkan saja, bila ditanyakan apakah kuda lumping itu musyirk. Sekarang kita kembalikan pada diri pemain jarananya, keyakinanya itu muncul di mana, bila baru mengetahui artikel ini mulailah untuk menatat hati bahwa apapun terjadi karena Allah swt.