Dampak Negatif dan Positif Kuda Lumping, Hati-hati Sirik!
Permainan acara kuda lumping atau jaranan, sering sekali menjadi sebuah pertanyaan, walaupun keramaian tapi tetap menjadi bahan cerita dan pertanyaan.
Contoh salah satunya adalah dampak negatif dan positif dari berlangsungnya kuda lumping, saat ada teman yang nawari ngajak nonton lalu iseng sambil ngobrol menanyakan: Kira-kira kuda lumping ini ada efek negatif, positif atau sirik tidak ya?.
Kemudian jadilah obrolan yang mulai serius, ada yang mengambil sisi baiknya lalu perdebatan dimulai dengan yang menegatifkan.
Padahal tujuannya di adakan sebuah kuda lumping adalah membuat keramaian, acara untuk menghibur penonton agar senang dan betah untuk melihat pemain jaranan yang sedang menari karena kesurupan.
Walaupun begitu, jika mau diambil dari sisi atau dampak tetaplah ada, bahkan hampir semua pertunjukan tetap ada semua efeknya, tapi jangan sampai lupa tujuan awal dari kuda lumping:
Sejarah kuda lumping atau jaranan, di buat oleh Raden Mas Said atau Sunan Kalijaga. Tujuan terciptanya hiburan ini untuk mengumpulkan keramaian sambil menyebarkan Agama Islam supaya banyak yang datang dan nonton bisa mengetahui dan memahami tentang ke Agama an.
Kutipan diatas pastinya sudah tersebar luas, terutama untuk Anda yang menyukai kuda lumping (jaranan) juga pasti sudah pernah mendengar sejarah tersebut.
Karena manusia memiliki otak untuk berpikir yang unik, sejak jaman terciptanya kuda lumping selalu berevolusi, diperbarui terus termasuk pakam lama dan baru. Dengan begitu tujuan di adakannya kuda lumping sepeninggalan Sunan Kalijaga lebih mengutamakan kerumunan agar ramai penonton yang menyukainya.
Sampailah sekarang yang di utamakan tetap untuk sisi pertunjukan atau hiburan semata, seperti yang kita ketahui hampir kebanyakan orang yang mengadakan acara hajatan pasti ingin ada keramaian karena itulah di tanggapnya kuda lumping. Sedangkan pemilik Grup kuda lumping, tujuannya hanya cukup menyediakan hiburan agar penonton senang untuk mengetahui adanya acara hajatan menanggap kuda lumping.
Namun yang dikembalikan untuk memberikan Dampak negatif dan positif, tetaplah seluruh anggota jaranan tanpa terkecuali Pawang dan pendiri awal di daerah tersebut. Untuk lebih jelas tetap dampak dari acara kuda lumping, berikut akan dijelaskan agar kita semua memahami tanpa berpikir yang aneh-aneh lagi.
Positif
Memberikan hiburan kepada penonton, selain itu per erat silahturahmi kepada sesama pemain kuda lumping, juga untuk para penontonnya tetap bisa bertemu dengan teman yang lainnya termasuk memiliki kenalan yang baru.
Selain itu, jika diawal sudah lama tidak bertemu pada teman masa kecil, karena sama-sama menyukai kuda lumping akhirnya bisa ketemu lagi. Termasuk yang tadinya berselisihan tidak saling sapa, karena berada di keramaian bisa baikan dan malu jika di hadapi orang banyak, dengan begitu silahturahmi akan tetap terjalin lagi.
Termasuk orang yang awalnya mumet di rumah, terus nonton kuda lumping bisa jadi senang untuk menghibur hatinya.
Juga yang terpenting adalah pemilik acara hajat, dimana seharusnya yang datang hanya tamu di undang saja, akhirnya siapa pun mengetahui bahwa si Bapak melangsung hajatan. Dan masih banyak lagi sisi baik atau positif dari adanya acara kuda lumping, walaupun begitu tetap ada sisi negatifnya coba ambil baiknya dulu.
Negatif
Ada banyak sekali dampak yang tanpa disadari terjadi pada diri penonton, bukan hanya itu untuk pemain juga tetap ada kok.
Contoh pertamanya adalah menghabiskan waktu, kan ada banyak sekali acara kuda lumping di ada kan sampai tengah malam, nah itu kan tetap ramai terus bagi yang menyukai nonton kuda lumping. Akhirnya, pas bangun tidur kesiangan atau masuk angin.
Juga memberikan peluang untuk saling mencintai, baik antara lelaki dan perempuan, kalau masih tetap positif ambilah menikah karena jodoh pertemunya melalui menonton kuda lumping, tetapi jika salah jalan? Untuk para wanita kasihan lah dengan Bapak dan Ibu mu untuk berfikir.
Dan yang memberikan efek negatif lainnya lagi adalah jadinya seseorang ugal-ugalan, karena berkumpul dengan banyak teman akhirnya berfikiran yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan dirinya sendiri. Yang paling negatif lagi jika ingin kesurupan kuda lumping tapi tidak bisa, jadinya merubah pikiran dari yang bermanfaat jadi sia-sia contohnya mengamalkan mantra yang tidak jelas, lalu mendapati masukan Ajian-ajian mantra kejadug an efek negatifnya mengarah ke musyrik atau sirik yang merugikan mereka sendiri.
Kuda Lumping Sirik
Ini yang paling harus dihati-hati, terutama untuk yang terbiasa kesurupan. Indang itu tidak ada yang baik kecuali jika kita menerapkan sekuat keyakinan hati bahwa ini adalah hiburan, banyak yang mengabaikan hal ini bahkan dianggap sepeleh padahal justru diri sendiri yang rugi nantinya.
Meleset sekali jika Indang merasuk lalu menyatu bersikap bahwa Perewang menjadi khodam dengan niat bermantra untuk berbagai keperluan lalu kobul. Perlu diketahui, sirik tetap terbagi menjadi 2 yang ringan dan berat, yang kita ketahui memang untuk berat, sebaliknya yang ringan tanpa disadari terjadi.
- Berbuat syirik berarti mendasarkan sesuatu yang tidak berhak kepada yang berhak, yakni Allah, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
- "Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"
Firman Allah, QS. Luqman: 13 - Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.
- "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar"
Firman Allah, QS. An-Nisa: 48 - "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga kepadanya, dan tempatnya ialah Neraka, Tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun"
Firman Allah, QS. Al-Maidah: 72 - "Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan"
Firman Allah, QS. Al-An'am: 88
- "Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"
- Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
- Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
- "Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik."
HR. At-Tirmidzi (No.1535), Al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86) dari Abdullah bin Umar r.a - Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi ﷺ, dan berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: Atas kehendak Allah dan kehendakmu dan mengucapkan: Demi Ka'bah. Maka Nabi ﷺ memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, Demi Allah Pemilik Ka'bah dan mengucapkan: Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu.
HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah (No. 992), Al-Hafizh Ibnu Hajar r.a berkata dalam Al-Ishaabah (IV/389), "Hadits ini shahih, dari Qutailah r.a, wanita dari Juhainah r.a. - Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan. "Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan". Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah. "Kalau bukan karena kehendak Allah, kemudian karena kehendak si fulan". Kata kemudian menunjukkan tertib berurutan, yang berarti menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.
- Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
- "Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para sahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Dia ﷺ menjawab: "Yaitu riya'"
HR. Ahmad (V/428-429) dari sahabat Mahmud bin Labid r.a.
Jadi sebagai pemain kuda lumping hampir kebanyakan teman yang berpesan untuk jangan tinggalkan Sholat, karena hal-hal yang kecil tanpa disadari ada banyak sekali terjadi dalam acara jaranan.
Contohnya, bukan 1, 2, 3 pemainan kuda lumping atau jaranan yang bisa kesurupan, akan timbul hasrat dihati menjadi bangga karena banyak yang menyukainya kesurupan, padahal niat utamanya adalah menghibur untuk keperluan bukan untuk sanjungan.
Karena saya sendiri bukan ulama, jadi hanya bisa berbagi sebatas diatas saja untuk dampak dari kuda lumping.
Kesimpulan
Seperti berbagai kutipan diatas, dampak negatif dan positif berlangsungnya acara kuda lumping tetap kembali pada diri yang meng arti kannya.
Bukan untuk di terapkan kepada dirinya, karena kuda lumping hanya sebatas hiburan saja agar penonton menjadi senang dan terhibur, bukan mengambil yang buruk lalu meninggalkan sisi baiknya termasuk saling meng ingat kan.