Mantra Buka Raga Agar Kesurupan Jaranan, Izin Pada Sedulur Papat
Mau kesurupan jaranan tapi tidak pernah bisa, lalu mendapatkan info untuk buka raga agar bisa kerasukan Indang. Memang benar tapi sedulur batinmu mengizinkan atau tidak yang akan masuk.
Jika tidak di izinkan, jangankan Indang yang mau masuk Jin kafir sekalipun sulit untuk membuatmu kesurupan.
Sebenarnya yang akan dibagikan ini, awalnya menjadi pertimbangan untuk kawan-kawan yang mencari info untuk bisa kesurupan jaranan namun selalu gagal, aslinya mantra ini sudah lama mengetahuinya, hanya saja belum berani publikasikan.
Setelah buka cerita ke Pawang diperbolehkan untuk disebar tapi tidak menambah-nambah dan kurangi semua lelaku dan juga cara mengerjakannya.
Supaya yang memiliki hobi dan suka jaranan bisa juga ikut andil dalam acara tersebut.
Buat Anda yang sama sekali kesulitan untuk kesurupan, memang pada dasarnya membutuhkan jalur akses raga bisa ditembus untuk masuknya Indang.
Namun bila sedulur papat kebatinan dalam diri tidak mengizinkan memanglah sulit, walaupun itu kehendak dan niat hati namun berlawanan secara batin pada sedulur papat, karena tidak sinkron hati, pikiran dan kebatinan Anda.
Maka dari itu untuk membuka niat tersebut, Anda membutuhkan mantra agar bisa mengendalikan 4 sedulur papat.
Sedulur ini biasanya disebut dengan Kakang kawah, adi ari-ari, ponang getih, puser dan pancer (kita sendiri).
Untuk mengaktifkannya secara langsung memang ada tata cara khusus dalam keperluan, hanya saja karena ini untuk meminta izin agar dibukanya titik Cupu jalur akses masuknya Indang, maka Anda hanya membutuhkan mantra dan mengetahui cara untuk mengunakannya.
Namun sebelum itu, perlu di ingat harus dipuasai dulu 1 hari pada kelahiran Anda, tapi bila hanya ingin dicoba saja tanpa puasa dibolehkan, hanya saja bila tidak bisa mengunakannya nanti sadarilah bahwa kesalahan itu Anda sendiri yang membuatnya karena tidak mau berpuasa.
Untuk mengetahui mantra yang akan Anda baca saat diperlukan sebagai berikut:
Niat ingsun amatak Ajiku si Wisakarma Kakang Kawah, adi Ari-Ari, Getih, Puser sedulurku Papat Kalimo pancer. Sedulurku kang mijil saking marga ina lan sedulurku kang ora mijil saking marga ina, sedulurku kang karawatan lan sedulurku kang ora karawatan, sedulurku kan katon lan sedulurku kang ora katon, sedulurku kang ana kiblat Papat Kalimo tengah lan sedulurku kabeh. Bukaken gedhongku rewangono aku (Sebutkan Niat Anda) Bapanta ana ngarep Ibunta ana mburi mara enggal tumandanga bebarengan.
Mantra diatas adalah Ajian Wisakarma yang biasanya digunakan untuk penyebutan berbagai tujuan pada Sedulur papat, karena niat Anda untuk kesurupan membuka raga silahkan pergunakan ajian tersebut.
Untuk cara memilikinya, lihat dulu pada kalender hari (weton) kelahiran Anda lalu berniat untuk puasa, pada malam harinya mandi kramas dulu dan berpuasalah seperti biasanya dimulai Sahur dan buka saat adzan magrib.
Setelah dipuasa dan ingin mengunakan pada acara jaranan, berangkatlah terlebih dahulu dekat dengan kerumunan lalu bacakan mantra diatas tadi 1 kali dalam hati, untuk yang ditandai Kurung disitulah Anda meletakan niat agar bisa membuka raga dan dirasuki Indang jaranan supaya kesurupan.
Mengunakan mantra diatas cocok-cocokan pada Anda, ada yang tanpa dipuasai sudah bisa mengunakannya dan sebaliknya harus melewati proses berpuasa dulu.
Sebagai Pesan
Karena mantra Ajian Wisakarma diatas multifungsi, jadi jangan hanya digunakan khusus untuk kesurupan jaranan saja. Tetapi pergunakanlah untuk yang lainnya juga, termasuk berbagai keperluan.
Maksudnya seperti ini, misalkan Anda sedang merasa membutuhkan sebuah Ajian, boleh untuk apa saja yang berdasarkan Niat. Maka ajian ini juga masih bisa Anda gunakan, yang penting mutlak sudah menguasainya.
Jangan hanya mencari sebuah mantra yang mudah dibaca dan gunakan, namun tidak mau bersusah payah untuk melewati lelaku yang sesuai dengan persyaratannya. Bayangkan seandainya Anda ingin minum air putih, tapi malas mengambil sendiri, inginnya diambilkan orang, mungkin bisa saja asalkan ada ucapan kepada orang lain.
Jadi imbangi usaha Anda dengan logika pemikiran, termasuk ingin menguasai sebuah mantra pangucap.
