Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyadarkan Pemain Jaranan Yang Keserupan Dengan Hentakan Nafas

Mantra menyadarkan jaranan yang kesurupan mengunakan nafas memang sering digunakan, hanya saja setiap Guru tentu akan lain cara yang digunakan termasuk untuk menyadarkan pemain yang sedang kerasukan.

Sama halnya dengan hentakan nafas, dimana inti dari pengunaanya juga mengandalkan energi yang imbang dari dalam diri yang mengunakannya.

Mantra menyadarkan jaranan yang kesurupan mengunakan nafas

Hampir sama seperti ilmu kebatinan untuk keselamatan dan sebagainya, tapi yang akan di ulas ini hanya sebatas umum untuk diketahui dan dipelajari dengan tujuan kebaikan.

Jadi intinya bukan hanya bisa digunakan untuk menyadarkan pemain jaranan saja, tapi bila ada orang lain diluar acara yang kesurupan tetap bisa mengunakan cara ini.

Hanya saja tidak mudah untuk bisa mengunakannya, butuh waktu berminggu-minggu, bulan bahkan tahunan untuk bisa mengunakannya.

Untuk Anda yang ingin mencobanya, tapi hanya sebatas tau saja ya, bila ingin dikuasai harap dibaca sampai tuntas caranya.

Untuk bacaanya sebagai berikut:

Kaf Ha Yaa Ain Shin Kof Kaf Ha Yaa Ain Shod

Doa diatas biasanya disebut dengan Asma 11, pengunaan biasanya untuk bersalaman dengan pemain yang baru kesurupan, supaya mengaliri energi dan tidak disepelehkan oleh Endang yang sudah masuk, tapi ada cara khususnya dan tidak dibagikan disini!

Untuk menyadarkan orangnya, seluruh bacaan diatas harus dibaca terpisah dalam hati dan 1 nafas tidak boleh sambil bernafas harus ditahan.

Bila sudah selesai membaca langsung hentakan nafas keluar bacaan yang terakhir yaitu Shod sambil mengarahkan telunjuk ke jaranan yang kesurupan.

Saat membacanya ini tidak asal baca saja, tapi harus bisa merasakan terdapatnya sebuah energi yang disalurkan dari pikiran ke jari telunjuk, rasanya itu kurang lebih seperti getaran.

Jadi yang harus dipelajari itu pertama membacanya, maksudnya dihafalkan dulu.

Bila sudah hafal, latih saat membacanya 1 nafas, memang terkesan ringan tapi nanto setelah dipelajari tetap saja berat karena belum ketemu sela mengunakanya.

Kalau sudah teratur dengan nafas dan membacanya, saat selesai membaca salurkan nafas melalui hidung biasanya terkunci dulu dikerongkongan baru dilepaskan sambil mengarahkan telunjuk.

Belajar ini harus rutin dan berlahan-lahan, misalkan pagi hari maka konsisten saat itu terus termasuk sore atau malam hari usahakan diwaktu itu saja.

Jangan mencampur-campur waktu, sebut saja seperti kadang pagi besoknya sore lain lagi maka berbeda lagi nanti Anda tidak bisa kosentrasi saat mempelajarinya.

Usahakan saja disiplin dengan waktu dan teratur, bila sudah terbiasa Insya Allah tetap bisa karena semua orang yang belajar pasti bisa tinggal ada orang yang cepat berhasil dan ada juga yang lama.

Bila sudah berhasil, tentunya akan terasa mudah mengunakannya cukup dengan membaca dalam hati dan menunjuk orang yang kesurupan pasti akan lemas dan terjatuh lalu Endang akan keluar dengan sendirinya.

Sampai disini silahkan untuk dipelajari bila berminat, kuncinya sabar dan tekun.