Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Lebih Jauh Tembang Liring

Pusaka khas Banjar tembang liring (lereng) sudah sangat melegenda, saking terkenalnya jarang para pecinta benda pusaka yang tidak mengetahui nama ini. Namun di samping namanya, masih ada banyak sekali dari mereka yang sama sekali tidak mengetahui jenis, bentuk dan kegunaannya.

tembang liring lawas asli banjar

Tembang liring sendiri terdapat berbagai macam fungsi dan cara pengaktifannya, dari jenis 1 ke yang lainnya itu sangatlah berbeda tapi tetap 1 namanya yaitu tembang liring. Sekilas tentang tembang liring ini, bila dilihat tidak ada ubahnya dengan jimat-jimat lainnya, terdapat tulisan Arab hingga simbol-simbol dan gambar tapi tetap saja ada kelebihan tersendiri di dalamnya.

Bila menilisik lebih dalam lagi tentang tembang liring biasanya ia bermanfaat atau memiliki tuah sebagai berikut.

  • Pelet Bayangan.
  • Pengasihan umum dan tertarget.
  • Membuat si pemakainya lebih berwibawa dan berkharisma.
  • Sebagaian ada juga yang untuk kekebalan.

Bila dilihat dari manfaatnya, sudah tentu banyak orang yang ingin memiliki tembang liring ini dengan niat dan hajatnya tersendiri.

Namun perlu Anda ketahui, tidak semua tembang liring itu berfungsi untuk pelet semata, seperti yang telah saya tuliskan tentang manfaatnya diatas tadi. Karena tembang liring ini terbagi menjadi 2 fungsi:

  1. Jalur kiri.
  2. Dan jalur kanan.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang tembang liring, sebaiknya kita ulas tuntas dari awal mula adanya tembang liring ini.

Sejarah Tembang Liring

Diambil dari beberapa sumber, kata tembang diambil dari Tumbang sedangkan Liring adalah miring. Sesuai dengan peciptanya, tembang liring ini pertama sekali dibuat memang khusus untuk pelet bayangan yang dimana si pembuat awalnya adalah seorang Bujang yang di tolak cintanya.

Karena cintanya di tolak, kemudian ia menuliskan rajahan atau simbol-simbol pada alas dari kulit. Ia membuatnya dengan rebahan di sebuah batang kayu yang tumbang dan miring. Dalam menulis rajahan si Bujang tersebut berpuasa tanpa makan dan minum selama 41 hari, kemudian ia mendapatkan wangsit bila menulisnya harus mengunakan dawat (tinta) warna merah, karena pada saat itu dawat berwarna merah tidak ada maka ia mengunakan darah dari orang yang meninggal dunia karena perkelahian.

Dari sinilah terciptanya pusaka khas banjar tembang liring, sekalipun sejarahnya pusaka ini digunakan dengan mudah, Anda tidak bisa begitu saja mengunakannya bila memahari dari Kyai atau dalang di Banjar ini masih tetap ada tata cara mengunakannya.

Tembang Liring Jalur Kiri dan Kanan

Sebutan ini adalah khiasan, yang dimana orang akan mengambilnya untuk 3 hal saja yaitu: Harta Tahta dan Wanita. Tembang liring yang jalur kiri ini, memang dibuat khusus untuk pelet bayangan dan memperdaya wanita sehingga bisa memiliki harta dan tahta sebagai kedudukan.

Walaupun dengan tuahnya ini yang jalur kiri paling banyak diminati, selain itu kesakralannya juga tetap bisa dipertahankan yaitu mengunakan dawat (tinta) yang di campur dari darah manusia, yang meninggal dunia secara tragis seperti kecelakaan atau perkelahian.

Jenis tembang liring yang 1 ini memang sudah sangat jarang di buat, tapi tetap saja ada yang bisa membuatnya. Tapi tentunya dengan mahar yang mahal.

Bila kita sudah membahas yang ke jalur kiri, selanjutnya kalian juga harus tau khiasan untuk Jalur Kanan yaitu digunakan sewajarnya untuk kebaikan. Selain itu biasanya dawat yang di gunakan sudah tidak bercampur darah, asli tinta tapi tetap memiliki kesakralan.

Pembuat Tembang Liring di Banjar

Anda tidak bisa sembarangan untuk mengetahui cara pembuatan tembang liring ini, karena di Banjar sendiri pembuatnya adalah seorang dalang yang memang di khususkan membuatnya, dan ini pun harus secara turun-temurun. Dalang yang akan meneruskan pembuatan tembang liring, harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari penghulunya bisa Ayahnya, Kakeknya atau Pamannya yang penting masih ada pertalian darah secara turun-temurun.

Hal ini jugalah penyebabnya, saat ada orang yang memahari sebuah tembang liring dan mengerti kesemuanya lalu membuat duplikat atau mencotoh gambar dan simbol yang ada dalam tembang liring namun tidak bisa di gunakan oleh orang lain. Jadi kesakralan tulisan dan simbol pada tembang liring, bila di tiru dengan orang lain maka itu tidak akan ada gunanya, bila ingin menfaatnya tetap saja harus meminta izin dari pembuatnya, bila di izinkan maka tembang liring tersebut bisa di gunakan oleh orang lain.

Jadi saat kalian punya tembang liring, maka orang lain tidak akan bisa untuk mengunakannya kecuali ada izin dari Anda sebagai pemiliknya.

Walaupun tembang liring ini begitu hebat dan kuat, tetap saja ini pusaka yang termasuk ribet untuk di gunakan. Karena secara perawatan ia haruslah rutin. Bila tidak dirawat maka kekuatannya bisa tidak berfungsi bahkan hilang dengan sendirinya.

Cara Mengaktifkan Tembang Liring

Bila Anda memaharinya dari pembuat tembang liring, pasti Anda akan diberitahukan cara untuk mengaktifkannya, karena tanpa di aktifkan Anda tidak akan bisa untuk mengunakannya.

Biasanya cara untuk mengaktifkan tembang liring adalah mengirimkan Al Fatiha terlebih dahulu kepada pemilik dawat (tinta) bila mengunakan darah, Anda harus diberitahukan nama pemilik darah yang di gunakan untuk campuran dawat yang berada di tembang liring.

Darah yang ada di tembang liring, biasanya terbagi 2 dan itu sangat terlihat, yaitu:

  1. Darah di campur dengan Dawat (tinta) untuk menuliskan simbol dan tulis-tulisan yang terdapat pada tembang liring.
  2. Dan jika tidak di campurkan, biasanya darah tersebut hanya akan di oleskan sebaris ke tulisan atau simbol pada tembang liring.

Nah nama dari pemilik darah inilah yang harus diberitahukan kepada Anda, selanjutnya tinggal Anda kirimkan Al Fatiha sambil meminta izin untuk mengunakannya.

Tapi pada umumnya, bila Anda memahari tembang liring tanpa mengetahui nama dari pemilik darahnya lebih baik jangan dimahari karena nantinya Anda tidak akan bisa mengunakan tembang liring tersebut. Selain itu, biasanya Anda juga akan diberikan beberapa bait mantra baik untuk mengunakan dan merawat tembang liring yang Anda mahari.

Cara Mengunakan Tembang Liring

Bila Anda sudah memilikinya, dan mengetahui semua nama pemilik dawat untuk mengaktifkannya. Untuk mengunakannya tidaklah sulit, karena pasti cukup Anda bawa saja.

Memang terkadang masih ada mantra yang harus Anda baca, bila ingin mengunakannya untuk pelet lawan jenis. Pelet bayangan pada tembang liring, merupakan yang paling terkenal dan ampuh untuk mendapatkan cinta dari lawan jenis, karena cukup merafal mantranya si lawan jenis bisa langsung jatuh cinta.

Bahkan, bila si target melintasi bayangan si pemakainya saja sudah bisa terkena pelet bayangan dari tembang liring ini. Selain cara mengunakannya, ada hal lain yang harus Anda ketahui yaitu tentang perawatannya, karena bila tidak dirawat sudah pasti tidak akan bisa Anda gunakan lagi.

Cara Merawat Merabun Tembang Liring

Seperti kebanyakan jimat pada umumnya, tembang liring ini bila dirawat cukup membakarkan hio lidi atau dupa. Selain itu Anda juga bisa mengunakan kemenyan untuk mengasapinya.

Tapi terkadang, tembang liring yang berbeda pembuatnya maka akan beda juga cara merawatnya, tapi bila Anda memaharinya langsung dari dalang pembuatnya sudah pasti Anda akan diberitahukan cara merawatnya. Kalaupun ada mantra yang harus di baca, pasti Anda akan diberitahukan olehnya.

Biasanya perawatan dilakukan pada malam-malam tertentu saja, kemungkinan hanya malam jumat. Tapi kalau setiap malam jumat harus dirawat ya kemungkinan Anda akan repot dibuatnya, tapi kalau hanya malam jumat kliwon itu agak ringan karena hanya 1 bulan sekali.

Hal yang terpenting, harus Anda ketahui tentang tembang liring ini adalah kebanyakan yang palsu dari pada yang aslinya. Karena memang banyak dukun abal-abal yang memperjual belikannya, bila Anda ingin mendapatkan yang aslinya maka usahakanlah memaharinya langsung dari dalang pembuatnya.