Amalan Supaya Pernikahan Di Restui Orang Tua (mertua)
Pernikahan tanpa restu dari orang tua memang sangat menyakitkan, karena tanpa adanya restu yang diberikan akan membuat hubungan baik dari anak atau menantu itu tidak akan harmonis.
Sebagian ulama menyatakan, ridho Allah ada pada restu orang tua mu, bagaimana sebuah pernikahan yang tanpa direstui orang tua? Pasti sama halnya tidak mendapatkan ridho dari Allah swt dalam pernikahan tersebut.
Karena hal inilah, banyak orang mencari cara supaya pernikahannya mendapatkan restu dari Mertua ataupun Orang Tua.
Kebanyakan ini dari pihak perempuan, dimana sang calon suami tidak disukai sampai direstui dalam pernikahannya.
Karena dari itu, kalian harus memiliki amalan untuk meluluhkan hati orang tua supaya merestui pernikahan kalian, tapi tetap berada di jalur keagamaan supaya tidak menyimpang apa yang kalian kerjakan.
Ada banyak sekali faktor, mengapa mertua (orang tua) tidak merestui pernikahan anaknya.
Alasan Orang Tua Tidak Menyetujui Pernikahan Anaknya
Sebelum mengunakan amalan untuk meluluhkan hati orang tua, ada baiknya mencari titik kekurangan yang ada dalam diri sendiri terlebih dahulu.
Karena tidak mungkin orang tua tidak menyetujui atau merestui sebuah pernikahan tanpa alasan yang jelas.
Faktor utama yang paling banyak terjadi, bila pernikahan tidak direstui adalah faktor ekonomi yang kurang atau belum mapan.
Bila ini yang terjadi, ada baiknya bersabar dan berusahalah terlebih dahulu untuk mencari pekerjaan yang mantap dan mapan supaya bisa meyakinkan orang tua bahwa telah tepat pilihan kalian.
Beda Keyakinan (agama) ini juga menjadi salah satu faktor tidak di restuinya sebuah pernikahan, bila ini yang terjadi maka, ada baiknya mencari bimbingan dari orang tua yang lebih paham akan hal ini.
Maksudnya supaya tidak durhaka kepada orang tua karena telah membangkang kepada mereka.
Memaksakan pernikahan tanpa restu orang tua, bisa berakibat fatal dikemudian hari saat menjalani rumah tangga kalian. Karena orang tua yang memiliki ikatan batin kepada anaknya akan memiliki semacam insting kelebihan dan kekurangan calon menantunya.
Tapi ada saja orang tua yang egois, keras kepala dan maunya mengatur kehidupan sang anak tanpa memikirkan perasaan mereka.
Dan orang tua yang seperti ini tidak ada salahnya bila mengerjakan wiritan, dengan Amalan supaya hatinya luluh dan menerima pernikahan dan juga memberikan restu.
Untuk bisa mengamalkan wirit meluluhkan hati orang tua supaya merestui pernikahan.
Hal pertama yang harus ditekatkan adalah puasa, bila telah siap akan semuanya ikutilah tata caranya dibawah ini:
Berpuasa sebelum mengamalkan amalan ini, sebaiknya berpuasa dulu 3 hari, sebelum melakukan puasa usahakan melakukan sholat sunnah hajat 2 rokaat dan memohon kepada Allah swt.
Saat niat berpuasa khususkan jika puasa untuk meluluhkan hati orang tua atau calon mertua.
Setelah berpuasa lakukanlah sholat hajat kembali, selanjutnya kirimkan terlebih dahulu surat Al Fatiha kepada orang tua atau calon mertua sebanyak 41 kali.
Kemudian lanjutkan dengan menzikirkan Yaa Rohmanu Yaa Rokhiem sebanyak 15000 kali, lakukan selama 7 malam berturut-turut.
Hal yang harus di sadar terlebih dahulu adalah niat untuk menikah, tulus karena menjalani Ibadah jangan sampai terdapat niatan yang buruk dan tanpa jalur keagamaan.
Setelah melakukan cara diatas, sebaiknya temuilah orang tua atau calon mertua untuk merundingkan pernikahan tersebut.
Apa bila yang diamalkan diatas belum juga mendapatkan restu seperti yang diharapkan, ada baiknya koreksi kembali diri serta tata cara yang telah Anda kerjakan.
Penyebab Amalan Tidak di Kabulkan Allah swt
Diatas telah saya sampaikan, bila gagal kembali lagi kepada niat, namun apa bila telah bulat dengan tekad menjalani pernikahan demi Ibadah maka beberapa hal yang harus dikoreksi adalah.
1. Puasa koreksilah, apakah sudah benar atau batal tanpa di sadari karena dalam mengamalkan sebuah ilmu batalnya puasa yang tanpa disadari inilah yang akan sulit untuk dikoreksi. Untuk memperbaikinya ulangi kembali puasanta.
2. Saat Mengamalkan saat wiritan, kebanyakan orang gagal adalah tingkat kosentrasi yang pecah.
Saat mewiritkan, pikiran melayang-layang tidak mengindahkan ke 1 titik fokus yaitu wiritan. Hal ini yang paling banyak sekali terjadi pada orang yang baru belajar wiritan, mereka tidak mengosentrasikan namun hanya terus membaca amalan yang diwiritkan.
Untuk masalah yang nomer 2 ini sangat sulit dicari jalan keluarnya, apa bila buru-buru untuk meluluhkan hati orang tua atau calon mertua.
Karena ditahap ini harus dipelajari, bagaimana cara mengkosentrasikan pikiran saat wiritan.
Saya yakin ini membutuhkan waktu yang lama, tapi ada baiknya mempelajarinya karena disamping bisa untuk mengulur waktu juga akan sangat bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya.
Bila ke 2 cara diatas telah dipelajari, namun tetap saja gagal maka harus kembali kepada kehendak Allah swt tetap menerima sambil berusaha untuk mendapatkan restu baik dari orang tua atau juga calon mertua.
Anggaplah semua itu ujian dari Allah swt dalam pernikahan, selalu sabar dan yakin akan baik pada akhirnya.
Selama percaya bahwa tidak mendapatkan restu dalam pernikahan itu adalah ujian rumah tangga pastikan bahwa Allah swt sangat sayang pada rumah tangga kalian.
Namun harus juga diketahui, baik dari pihak laki-laki atau juga perempuan, bila orang tua tidak merestui pernikahan lihat juga sikap serta kelakuan dari pasangan.
Apa bila sudah terlanjur menjalani rumah tangga, cepat atau lambatnya pasti akan mengetahui tabiat dari masing-masing pasangan, dan sadarilah bahwa itulah penyebabnya mengapa dulu orang tua lebih memilih tidak merestui pernikahan.