Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Cambuk (Pecutan) Dalam Jaranan

Dalam sebuah grup jaranan, pecut atau cambuk merupakan keharusan salah satu dari sekiannya alat-alat jaran. Namun jauh dari pada itu, fungsi pecut yang sesungguhnya dalam jaranan adalah lebih mendalam lagi.

Pecutan (cambuk) dalam jaranan memang terlihat sepele dan hanya sebatas alat saja. Tapi Anda juga pasti pernah melihat ada pawang yang membawa cambuk khusus dan digunakan hanya sesekali saja. Dan adapula dalam jumlah yang banyak, biasanya digunakan oleh para pemain jaranan yang sedang kesurupan.

Cambuk dalam jaranan, setidaknya akan lebih menarik bila dibahas, karena unsur magisnya juga sangat kuat. Selain itu, dalam jaranan sangat banyak manfaatnya yang berhubungan dengan Indang (endang) dan para makhluk halus yang berada di tempat acara yang sedang berlangsung.

Fungsi Cambuk (Pecutan) Dalam Jaranan

Dalam cambuk yang digunakan oleh pawang jaranan dan para pemain sebenarnya terdapat perbedaan yang sangat jauh. Untuk mengetahui lebih jauh lagi pembahasan tentang cambuk (pecutan) dalam jaranan, berikut akan kita ulas secara tuntas.

Fungsi Cambuk (Pecutan) Yang di Pegang Pawang Jaranan

Pawang merupakan Ibu dalam acara jaranan, jadi cambuk yang dipegang oleh sang pawang juga akan menjadi Ibu dari semua cambuk yang ada.

Selain itu, cambuk ini juga dibuat sebagai komando untuk mengurus semua para pemain yang sedang kesurupan. Inilah sebabnya, seorang pawang akan selalu membawa setidaknya 1 cambuk khusus yang ia gunakan dan berikut beberapa fungsi cambuk yang di pegang khusus oleh sang pawang:

  1. Digunakan sebagai pengundang Indang (endang), suara pecutan berbunyi akan menandakan bahwa acara jaranan telah dimulai dan para makhluk halus dipersilahkan datang untuk ikut meramaikan acara.
  2. Digunakan sebagai penetralisir amarah dari beberapa para jaranan yang sedang bersiteru.
  3. Bisa juga digunakan untuk menyadarkan (mengobati) pemain jaranan yang sedang kesurupan.
  4. Biasanya juga digunakan untuk menghajar pemain jaranan yang menganggu atau tidak nurut saat diperintah.
  5. Dan masih banyak lainnya.

Dengan dipegangnya cambuk ini oleh sang pawang, diharapkan acara yang sedang berlangsung tetap terarahkan sesuai komando sang pawang.

Karena biasanya, dalam sebuah acara jaranan banyak Indang yang datang bukan hanya membawa tujuan untuk membantu. Tapi ada pula yang niatnya untuk menganggu, karena itulah saat ada yang menganggu cambuk yang dipegang oleh sang pawang bisa digunakan untuk menghajarnya.

Dan untuk cambuk-cambuk yang biasanya digunakan oleh para pemain jaranan yang tengah kesurupan. Sudah jelas pasti berbeda fungsinya, karena pada jaranan hanya digunakan sebagai alat tarian bukan untuk tujuan lain.

Walaupun ada juga kemampuan Indang yang merasuki pemain jaranan mampu mengunakan kekuatannya melalui cambuk (pecutan) tersebut.

Selain pecut yang digunakan oleh pawang dan para pemain jaranan yang sedang kesurupan. Masih ada lagi fungsi utama cambuk ini, yaitu untuk mengontrol barongan saat menari.

Fungsi Cambuk (Pecutan) Dalam Tarian Barongan

Sebagai penonton Anda pasti sering melihat, saat tari barongan berlangsung adanya seorang pawang yang mengunakan cambuk. Saat cambuk di Pecutkan "Tasssss" seketika itu, barongan akan langsung bergerak dan mencaplok-caplokan.

Dalam tari barongan, cambuk digunakan sebagai simbol dimana bila ia dipecutkan menandakan bahwa barongan harus melakukan reaksi (menari). Tujuannya untuk memberitahukan kepada si barongan supaya maju, mundur dan menari.

Pembarong biasanya telah mengetahui tarian yang akan digerakan. Maka itulah saat tarian barongan, terlihat seorang pawang yang memegang cambuk sambil memecut-mecutkan cambuk.

Perlu diketahui, bahwa barongan tidak semuanya tunduk dengan cambuk karena biasanya barongan memiliki Ratu tersendiri pada sebuah grup jaranan. Karena itu jugalah, sering terlihat seorang pemain jaranan yang telah kerasukan tidak lagi mengikuti instruksi dari bunyi pecutan dari cambuk.

Sekalipun cambuk dibuat dan gunakan sebagai pengundang para Indang (endang) dalam pembukaan jaranan. Tidak menutup kemungkinan perlawanan dari barongan yang sedang mengamuk.

Barongan juga biasanya ada 1 yang digunakan untuk mengundang Indang, dan biasanya pada pembukaan juga akan di caplokan sebanyak 3 kali atau sesuai dengan pengalaman sang pawang itu sendiri.

Kesimpulan Cambuk (pecut) Dalam Sebuah Jaranan

Tidak harus semua pemain jaranan yang kerasukan akan tunduk oleh 1 cambuk yang dipegang oleh pawang. Karena semuanya, ada Ratunya masing-masing.

Bila cambuk menjadi Ibu Ratu dari sekian banyak cambuk yang ada. Maka barongan ada juga yang menjadi Ratunya, disini juga biasanya barongan kerap terlibat pertarungan dengan jaranan lainnya yang sama-sama kesurupan.

Untuk lebih kepada sebuah simbol, cambuk adalah sebagian pelengkap dari berbagai alat jaranan yang digunakan. Tanpa cambuk, pasti sebuah grup jaranan tidak akan terlihat menarik.

Begitupun yang lainnya, antara Cambuk (pecut), Barongan, Celeng, dan Jaran mereka sebagai pelengkap satu dan lainnya. Sekalipun dengan fungsi yang berbeda, tapi tetap saja kesemua alat-alat tersebut harus ada saat acara jaranan sedang berlangsung.